Sabtu, 08 Desember 2012

Bukan Cuma “Panjang Umurnya” atau “Nina Bobo”


Siapa yang tak senang dan “gemes” melihat anak kecil menari, berjoget sambil tepuk tangan meski terkadang gerakannya tak pas dengan irama lagu. Iramanya cepat,eh ternyata gerakan anak lambat atau sebaliknya. Tak ada yang menyalahkan. Latihlah terus setiap hari. Ada hikmah dibalik aktivitas ini.

Melatih kepekaan. Fungsi adanya telinga tak hanya sekedar untuk mendengar. Lebih dari itu melatih kepekaan. Awal anak mendengar musik mungkin macam-macam responnya. Ada yang langsung bergerak meski aneh karena tak sesuai dengan irama, atau ada juga yang diam menyimak dengan seksama. Keduanya sama-sama peka.

Kita perhatikan bagi yang langsung bergerak dengan menari/berjoget. Dia peka, karena musik memang diciptakan enak didengar sehingga secara sadar atau tidak mengakibatkan siapa yang mendengarnya bergerak mengikuti iramanya meski sederhana dengan menggoyangkan kaki, tepuk tangan, atau menggelengkan kepala. Batita sangat mungkin gerakan yang dilakukannya sebagai respon mendengar musik tidak beraturan, namun semakin lama diasah mendengarkan, maka dia pun akan berusaha mencocokkan gerakan dangan musik. Lambat laun anak mengamati ada yang konsisten dalam musik. Ini kepekaan. Dalam mendengar dan bergerak. So pasti, ini luar biasa untuk meningkatkan kecerdasan body kinestetiknya.
Lalu, bagaimana dengan anak yang hanya diam ketika musik disetel? Peka dimananya? Sekarang silakan diingat, ketika suasana sedang ramai tak karuan, gaduh, lalu ada orang yang menjerit, apa reaksi Anda? Salah satunya adalah diam, paling juga bertanya,”Suara apakah itu? Siapa yang menjerit?” Mendengarkan musik juga begitu. Apalagi musik yang baru. Bisa jadi, anak tak langsung menggerakkan badannya, tapi dia hanya diam, lalu bertanya,”Lagu apa itu? Siapa yang menyanyikannya?” Peka. Ini sangat bagus sekali untuk melatih anak menjadi seorang active learning.

Hikmah musik lainnya,dia adalah obat sekalipun musiknya terkesan “mellow”. Toh, orang yang mendengar bisa menangis, dan menangis itu adalah obat yang mujarab. Menenangkan. Mengusir galau. Apalagi musik yang ceria. Maka tak heran sejak dalam kandungan pun musik bisa menjadi stimulus yang baik untuk perkembangan janin. Di Rumah Pelangi Daycare fasilitas untuk anak mendengar dan menikmati musik pun disediakan. Lantunan murottal juga biasa disetel karena ketenangan yang ditimbulkan oleh bacaan Al Quran bisa mencapai 60% dibandingan musik sekelas Mozart sekalipun yang hanya 40%. Info ini saya dapat dari sebuh literature buku lho!

Musik, kamus yang luar biasa lengkapnya, terutama jika bentuknya lagu. Satu lagu jika dihitung ada lebih dari 10 kata yang berbeda. Bagaimana jika banyak lagu. Dari sini, anak pun akan kaya dengan perbendaharaan kata dan dia akan selalu bertanya,”Itu apa? Cinta apa? 4 sehat 5 sempurna apa?”, dsb. Cerewet memang, tapi itu justru pertanda anak Anda memiliki kecerdasan yang tinggi.

"Bagi Mereka, Musik Membantu Perbendaharaan Kata" (Bunda Heni)

Maka, bernyanyilah dengan anak-anak Anda, putarkan musik di rumah, di mobil, tak cukup ketika ulang tahun saja manakala bernyanyi “Panjang umurnya” atau ketika menjelang tidur dengan menyanyikan lagu “Nina bobo”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar