“Sekolah A atau sekolah B, Bun?”
seorang ibu yang sangat luar biasa semangatnya memberikan pendidikan yang
terbaik untuk anaknya bertanya kepada saya mengingat sebentar lagi beliau akan
memasukkan anak sulungnya ke jenjang Sekolah Dasar.
Pertanyaan ini memang menjadi
pertanyaan yang lumrah dilontarkan oleh orang tua menjelang anaknya memasuki
usia sekolah. Dengan alasan yang sederhana, karena pendidikan itu utama. Tak
ingin meninggalkan generasi yang lemah di masa depannya. Kuat jasmani, kuat
akal, dan tentunya kuat iman.
Tak mudah memang, apalagi
sekarang dimana-mana menjamur sekolah yang konon saling berkompetisi
menyuguhkan pelayanan pendidikan yang terbaik. Namun,sebenarnya ada beberapa
tips mudah agar kita sebagai orang tua bisa memilih sekolah yang tepat bagi
anaknya.
Pertama, tentu jika anak kita
masih akan duduk di bangku Sekolah Dasar, pilihlah sekolah yang dekat dengan
rumah yang kira-kira bisa ditempuh dalam waktu 15-30 menit. Mengapa ini
penting? Jarak yang jauh akan membuat anak lelah dan bisa menyebabkan dirinya
kurang konsentrasi dalam belajar di sekolah.
Selanjutnya orang tua juga bisa
menanyakan kepada pihak sekolah langsung tentang pola pembelajaran di sekolah
beserta kurikulumnya. Sekolah Dasar yang baik mestinya juga mengutamakan
pembentukan karakter positif pada diri anak disamping pencapaian kualitas
kognitifnya. Saya pernah menjumpai sebuah sekolah menerapkan hal ini, bahkan
ketika melihat gurunya mengajar memang nampak bahwa pembentukan karakter juga
menjadi poin plus pelayanan pendidikan yang mereka berikan kepada anak
didiknya.
Tips yang ketiga, lihatlah
majalah sekolah atau madding yang tertempel di sekolah. Dari dua hal tersebut
akan didapatkan info tentang kegiatan yang dilakukan di sekolah sehingga orang
tua bisa melihat apakah kegiatan tersebut bermanfaat bagi anak didiknya atau
tidak. Orang tua tak cukup melihat brosur saja untuk mendaftarkan anaknya
sekolah, namun perlu observasi langsung ke sekolah.
Terkait dengan observasi, orang tua juga bisa mengamati langsung bagaimana komunitas perangkat sekolah berinteraksi,meliputi pelayanan kepala sekolah, petugas kebersihan bekerja, terlebih lagi bagaimana guru berkomunikasi dengan siswa dan orang tua siswanya.
Terkait dengan observasi, orang tua juga bisa mengamati langsung bagaimana komunitas perangkat sekolah berinteraksi,meliputi pelayanan kepala sekolah, petugas kebersihan bekerja, terlebih lagi bagaimana guru berkomunikasi dengan siswa dan orang tua siswanya.
Yang tak kalah penting juga, mari
kita gunakan mulut ini untuk bertanya tentang prestasi yang berhasil dicapai
sekolah di tahun-tahun sebelumnya. Prestasi ini pun juga bukan melulu dilihat
dari apa yang sudah dicapai siswa, namun juga prestasi yang diraih gurunya.
Tips yang terakhir adalah
tanyakan tentang jaminan mutu yang ditawarkan oleh sekolah jika anak sekolah di
sana. Tentu, bertanyalah pula tentang program yang dilakukan untuk mencapai
jaminan mutu tersebut. Pernah terjadi pada beberapa orang tua, bahkan ketika
itu sudah anaknya sudah kelas 6 SD, mereka tak mengerti apa jaminan mutu
sekolah tempat anaknya menuntut ilmu. Mereka bahkan ada yang protes karena
sampai kelas 6 SD anaknya ada yang belum tuntas dalam sesuatu hal, tapi mereka
diam saja, hanya bisa galau dalam hati saja. Nah, mengapa jaminan mutu penting
orang tua untuk tahu? Agar orang tua bisa ikut mengontrol bahkan memberi
masukan atas program sekolah dalam mewujudkan jaminan mutu tersebut. Jika si
buah hati berhasil mencapai apa yang dijaminkan oleh sekolah, siapa yang
senang? Tentu, tak ketinggalan orang tua pun menunai kebahagiaan.
Yup, tinggal pilih sekolah
sekarang! Namun, ada pesan yang mendalam yang juga ingin saya sampaikan dalam
tulisan kali ini. Meski tips tersebut di
atas bisa kita lakukan, tapi yang perlu diingat adalah karena yang sekolah adalah
si buah hati, maka biarkan dia memilih dimana sekolah yang pantas dan nyaman
untuknya. Orang tua hanya memberi gambaran, mengarahkan. Satu lagi, sesuaikan
dengan budget anggaran.
Moga bermanfaat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar